Kam. Nov 14th, 2024

rakyatmu.id – Joseph Robinette Biden Jr., yang lebih dikenal sebagai Joe Biden, adalah Presiden Amerika Serikat ke-46. Terpilih pada tahun 2020, Biden membawa pengalaman politik yang sangat panjang dan berbagai pandangan kebijakan yang bertujuan memperbaiki kehidupan masyarakat Amerika dan memperkuat posisi global Amerika Serikat. Berikut adalah ulasan lengkap tentang kehidupan, karier, dan kepresidenan Joe Biden.

Baca Juga: Eden Hazard: Perjalanan Karier dan Warisannya di Dunia Sepak Bola

Awal Kehidupan dan Pendidikan

Joe Biden lahir pada 20 November 1942 di Scranton, Pennsylvania. Ia adalah anak sulung dari empat bersaudara dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya, Joseph Biden Sr., bekerja sebagai penjual mobil bekas, dan ibunya, Catherine Eugenia Finnegan, sangat memengaruhi pandangan hidup Biden yang selalu memperjuangkan kelas pekerja.

Biden menempuh pendidikan dasar di Scranton sebelum keluarganya pindah ke Delaware. Di sana, ia lulus dari Archmere Academy, sebuah sekolah menengah Katolik. Biden kemudian melanjutkan pendidikannya di University of Delaware, di mana ia lulus dengan gelar di bidang sejarah dan ilmu politik pada tahun 1965. Ia juga meraih gelar sarjana hukum dari Syracuse University College of Law pada tahun 1968.

Baca Juga: Tips Meningkatkan Tinggi Badan: Cara Alami untuk Mencapai Postur Ideal

Karier Politik Awal

Setelah menyelesaikan studi hukumnya, Biden memulai karier sebagai pengacara di Delaware. Namun, hasratnya dalam dunia politik segera membawanya untuk mencalonkan diri sebagai senator dari Delaware. Pada usia 29 tahun, Biden terpilih menjadi salah satu senator termuda dalam sejarah Amerika Serikat pada tahun 1972. Namun, tepat sebelum pelantikan, tragedi menghantam hidupnya ketika istri pertamanya, Neilia, dan anak perempuannya, Naomi, meninggal dalam kecelakaan mobil. Meskipun dihantam oleh duka, Biden memutuskan untuk tetap melanjutkan karier politiknya dan dilantik sebagai senator.

Baca Juga: Teknologi 5G: Masa Depan Konektivitas yang Lebih Cepat dan Lebih Canggih

Peran sebagai Senator

Sebagai senator dari Delaware, Biden menjabat selama enam periode berturut-turut, dari 1973 hingga 2009. Sepanjang masa jabatannya, ia dikenal sebagai ahli dalam urusan kebijakan luar negeri dan hubungan internasional, serta hukum pidana. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah peran penting dalam undang-undang terkait penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk Undang-Undang Kekerasan Terhadap Perempuan (Violence Against Women Act) tahun 1994.

Selain itu, Biden juga aktif dalam berbagai komite, termasuk Komite Kehakiman Senat, di mana ia berperan penting dalam pengawasan proses nominasi hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat. Perannya dalam kebijakan luar negeri diperkuat ketika ia menjadi Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, di mana ia membantu merumuskan kebijakan Amerika terkait konflik di Timur Tengah dan Eropa Timur.

Baca Juga: The Finals: Game First-Person Shooter yang Menghadirkan Inovasi dalam Dunia Esports

Masa sebagai Wakil Presiden

Pada tahun 2008, Barack Obama memilih Joe Biden sebagai pasangannya untuk pemilihan presiden. Pasangan Obama-Biden memenangkan pemilu tersebut, dan Biden dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2009. Selama dua periode pemerintahan Obama (2009-2017), Biden memainkan peran kunci dalam berbagai kebijakan domestik dan internasional.

Di bidang domestik, Biden membantu mengawasi pemulihan ekonomi setelah krisis finansial global 2008, khususnya melalui implementasi American Recovery and Reinvestment Act, yang bertujuan menciptakan lapangan kerja dan menstimulasi ekonomi. Di bidang internasional, Biden terlibat dalam diplomasi, termasuk mengawasi hubungan AS dengan Irak saat penarikan pasukan AS dari negara tersebut.

Kampanye Presiden 2020

Setelah berakhirnya masa jabatan sebagai Wakil Presiden, Biden tetap aktif dalam politik dan kembali mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat pada pemilihan presiden 2020. Ia berhasil memenangkan nominasi Demokrat, dan dalam pemilu yang berlangsung sengit melawan petahana Donald Trump, Biden keluar sebagai pemenang. Kemenangan Biden menjadi salah satu yang paling bersejarah karena ia berhasil meraih lebih dari 81 juta suara, jumlah terbanyak yang pernah dicapai oleh seorang kandidat presiden dalam sejarah Amerika.

Tantangan dan Kebijakan Sebagai Presiden

Joe Biden dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021, di tengah tantangan besar, termasuk pandemi COVID-19, krisis ekonomi, dan ketegangan politik yang tinggi. Kepemimpinannya menekankan pada persatuan, pemulihan ekonomi, dan penanganan krisis kesehatan.

Penanganan Pandemi COVID-19

Salah satu fokus utama Biden dalam awal masa kepresidenannya adalah mengendalikan pandemi COVID-19. Di bawah pemerintahannya, vaksinasi COVID-19 diperluas secara masif di seluruh negeri. Biden menetapkan target ambisius untuk vaksinasi dan meluncurkan American Rescue Plan, paket stimulus ekonomi senilai $1,9 triliun yang dirancang untuk membantu warga Amerika yang terdampak pandemi, mendukung bisnis kecil, serta meningkatkan distribusi vaksin.

Kebijakan Ekonomi dan Infrastruktur

Selain mengatasi pandemi, Biden juga berfokus pada perbaikan ekonomi Amerika. Melalui Build Back Better agenda-nya, Biden mendorong berbagai reformasi yang mencakup investasi besar-besaran di infrastruktur, pendidikan, dan energi bersih. Salah satu pencapaian penting adalah pengesahan Infrastructure Investment and Jobs Act pada tahun 2021, yang mengalokasikan lebih dari $1 triliun untuk memperbaiki jalan, jembatan, sistem air, dan broadband.

Biden juga berupaya meningkatkan kesejahteraan kelas pekerja melalui kebijakan pajak yang lebih progresif dan peningkatan upah minimum federal. Upayanya untuk memperkuat jaminan sosial dan program kesehatan, seperti Affordable Care Act (Obamacare), menjadi prioritas dalam pemerintahan.

Isu Perubahan Iklim

Biden menunjukkan komitmen kuat terhadap perubahan iklim sejak hari pertama kepresidenannya dengan membawa Amerika kembali ke Paris Agreement, kesepakatan internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Di tingkat nasional, ia memprioritaskan kebijakan energi bersih dengan tujuan mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

Melalui Clean Energy Plan-nya, Biden merencanakan transisi besar-besaran dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan. Inisiatif ini bertujuan menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi bersih sekaligus mengurangi ketergantungan Amerika pada bahan bakar fosil.

Kebijakan Luar Negeri

Di bidang kebijakan luar negeri, Biden mencoba memulihkan hubungan internasional Amerika yang sempat terguncang selama pemerintahan sebelumnya. Ia berupaya memperkuat aliansi tradisional, seperti NATO, dan memimpin upaya internasional dalam menghadapi ancaman global, termasuk perubahan iklim, terorisme, dan pandemi.

Biden juga memprioritaskan kebijakan luar negeri yang menekankan pada nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan pada Agustus 2021 menjadi salah satu kebijakan luar negerinya yang paling kontroversial, meskipun ia menegaskan bahwa keputusan tersebut diperlukan untuk mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah Amerika.

Penutup

Joe Biden, dengan karier politik yang panjang dan pengalaman luas di pemerintahan, menghadapi berbagai tantangan besar sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46. Dari penanganan pandemi hingga reformasi ekonomi, Biden berupaya membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Amerika. Kendati demikian, masa kepresidenannya juga dihadapkan pada berbagai kontroversi dan tantangan yang menguji kepemimpinannya di panggung domestik maupun internasional.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *